√ ROI (Definisi, Faktor Yang Mempengaruhi, Kekuatan, Kelemahan, Rumus, & Contoh Soal) – Metropro

Salah satu cara mendapatkan keuntungan adalah melalui investasi. Hanya saja, berbeda dengan trading yang keuntungannya bisa dirasakan dengan cepat, investasi membutuhkan waktu untuk membuktikan keuntungan dan kerugiannya.

Oleh karena itu, pengetahuan tentang Return on Investment atau ROI sangat diperlukan. Rasio ini sangat penting, apalagi jika nilai investasi yang akan ditanamkan besar. Tujuannya jelas untuk menghindari kerugian.

Definisi ROI

Dalam berinvestasi tidak selalu menghasilkan keuntungan, bisa juga mengalami kerugian. Tetapi dengan ROI setidaknya ada peluang untuk meminimalkan kerugian.

Maka dari itulah ROI sering diartikan sebagai uang atau aset yang bisa diperoleh atau bahkan hilang ketika berinvestasi dalam suatu bisnis.

Cakupan investasi yang dapat dimasukkan dalam ROI adalah modal, transaksi pembelian, dan alokasi dana yang dibutuhkan untuk investasi.

Pendapat lain mengatakan bahwa ROI adalah rasio yang dapat mengetahui hasil dari total aset yang telah digunakan. ROI juga merupakan gambaran efektivitas suatu manajemen dalam perusahaan.

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi ROI

1. Perputaran aset operasi

Tingkat perputaran aset yang digunakan dalam kegiatan operasional adalah seberapa cepat atau lambat suatu aset berputar dalam jangka waktu tertentu.

Aset yang disertakan adalah bangunan, uang, peralatan, dan masih banyak lagi. Jadi, semua aset ini secara langsung memengaruhi operasi.

Tujuan perhitungan ini adalah kemampuan perusahaan dalam mendayagunakan asetnya. Perhitungan ini juga dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan perusahaan terkait pengembangan usaha.

2. Margin keuntungan

Yang dimaksud dengan margin keuntungan atau profit margin adalah keuntungan dari kegiatan operasional dan jumlah penjualan bersih. Dengan mengetahui margin laba, perusahaan dapat memperoleh data besaran laba dan hubungannya dengan penjualan.

Margin laba diperoleh dari perbandingan antara laba bersih dengan penjualan bersih, tetapi tanpa memperhitungkan biaya pajak dan sejenisnya.

Semakin besar margin keuntungan, semakin besar keuntungan perusahaan. Misalnya, margin keuntungan perusahaan adalah 30%. Hal ini dapat diartikan bahwa dalam 1 rupiah penjualan terdapat keuntungan sebesar 0,3 rupiah yang diperoleh.

Manfaat analisis ROI

• Analisis ROI dapat membantu perusahaan menentukan efisiensinya dalam menggunakan modal, produksi dan penjualan. Apalagi jika akuntansi yang diterapkan di perusahaan tidak berjalan dengan baik.
• ROI dapat menjadi perbandingan efisiensi dan penggunaan modal perusahaan tersebut dengan perusahaan pesaing yang bergerak di bidang sejenis.

Namun, hal tersebut hanya dapat dilakukan jika perusahaan memiliki data industri yang menghasilkan rasio industri. Setelah menerima hasilnya, diketahui di mana kekuatan dan kelemahan perusahaan terhadap para pesaingnya.

• Setiap divisi dalam perusahaan juga dapat dievaluasi efisiensinya dengan analisis ROI. Hal ini dilakukan dengan mengalokasikan semua dana dan modal ke bagian terkait.
• Dapat dijadikan sebagai ukuran kemampuan menghasilkan laba untuk setiap barang yang diproduksi oleh perusahaan.
• Sebagai pengontrol dan bagian dari perencanaan, terutama dalam menentukan kebijakan.

kerugian ROI

• Jika praktik akuntansi perusahaan pesaing berbeda, akan sulit untuk membandingkan ROI mereka.
• Metode berbeda yang digunakan untuk menilai aset setiap perusahaan dapat menghasilkan kesan yang salah.
• Sangat dipengaruhi oleh fluktuasi nilai uang.

Rumus dan cara menghitung ROI

ROI = (Total Penjualan-Investasi) : (Investasi x 100%)

Contoh:

Sebuah perusahaan mencatat investasi sebesar 18.000.000. Dengan investasi tersebut, tercatat keuntungan 10.000.000 dengan penjualan 25.000.000. Maka perhitungan ROI (dalam persentase) adalah…

Jadi:

ROI = (25.000.000 – 18.000.000): (18.000.000 x 100%)

ROI = 7.000.000 : (18.000.000 x 100%)

ROI = 0,38%

Kesimpulan:

ROI perusahaan adalah 0,38%.

Contoh pertanyaan ROI

Perusahaan X akan membeli sebuah mesin yang dapat menggantikan 15 pekerja manusia seharga 300.000.000. Setiap pekerja biasanya menerima gaji sebesar 3.000.000. Berapa ROI dalam setahun?

Menjawab:

Pendapatan investasi = Jumlah gaji yang dapat dibebaskan

= 15 x 3.000.000 x 12

= 540.000.000

Biaya investasi = harga beli peralatan

= 300.000.000

ROI = (Total Penjualan-Investasi) : (Investasi x 100%)

= 540.000.000 : (300.000.000 x 100%)

= 1,8%.

Nilai ROI kurang dari 100% artinya keuntungan tidak dapat menutupi modal yang dikeluarkan, jadi lebih baik tidak membeli mesin tersebut. Hal ini karena tidak ada keuntungan jika dilihat dari perhitungan ROI.

Investasi sebesar 300.000.000 dilakukan oleh perusahaan YY untuk perusahaan inkubator telur. Dalam beberapa waktu, perusahaan YY mendapat untung 390.000.000. Lalu berapa ROI yang didapat perusahaan YY?

Diketahui adalah:

Total penjualan = 390.000.000

Investasi = 300.000.000

Jadi:

ROI = (Total Penjualan-Investasi) : (Investasi x 100%)

= (390.000.000-300.000.000): 300.000.000 x 100%

= 90.000.000/300.000.000 × 100%

= 30% atau 0,3.

Untuk mendapatkan keuntungan lebih, Perusahaan Lalala memutuskan untuk melakukan iklan dengan biaya 6.000.000. Dalam sebulan, produk tersebut cepat terjual sebanyak 150 buah dengan harga masing-masing 120.000. Jadi berapa ROInya?

Diketahui adalah:

Jumlah penjualan = 120.000 x 150 = 18.000.000

Investasi = 6.000.000

Jadi:

ROI = (Total Penjualan-Investasi) : (Investasi x 100%)

ROI = (18.000.000 – 6.000.000): (6.000.000 x 100%)

= 12.000.000 : 6.000.000 × 100%

= 200% atau 2

Jadi, ROI yang didapat perusahaan adalah 200% yang artinya menguntungkan. Dari penjelasan di atas, kita tahu betapa pentingnya ROI dalam menjalankan bisnis. Selain itu, ROI berguna sebagai penekan tingkat kerugian yang baik. Jadi, jika Anda memiliki bisnis, ROI harus diterapkan.