Zaman Prasejarah di Indonesia – Pengertian, Kehidupan & Jenisnya – Metropro

Zaman Prasejarah di Indonesia – Di masa lalu, kehidupan manusia harus ada. Masyarakat saat ini tentu berbeda dengan zaman lainnya, apalagi di negeri ini yang memiliki budaya dan tradisi yang berbeda.

Hal-hal ini secara alami berasal dari kehidupan manusia di masa lalu. Kisah ini menunjukkan hal yang berbeda di Indonesia, banyak kehidupan dan peristiwa di masa lalu, yang harus diketahui hingga saat ini.

Ada banyak jenis sejarah Indonesia, namun pembahasan kita kali ini adalah tentang zaman prasejarah yaitu sebelum kehidupan atau kerajaan modern, zaman prasejarah. Saat ini, ada banyak hal menarik yang perlu diketahui orang saat ini.

Zaman Prasejarah di Indonesia

era prasejarah

Sejarah ini tentunya untuk periode sebelum adanya kehidupan modern dan era sebelumnya, dengan penekanan khusus pada periode SM.

Zaman prasejarah atau prasejarah tentunya memiliki rentang waktunya masing-masing. Menurut ahli sejarah atau ahli sejarah Denmark bernama CJ. Thomsen berpendapat bahwa zaman prasejarah di Indonesia terbagi menjadi beberapa zaman, zaman prasejarah terbagi menjadi tiga zaman yang menjadi acuan para sejarawan Indonesia hingga saat ini yaitu Zaman Batu, Zaman Perunggu dan Zaman Besi.

Konsep ini disebut sebagai sistem tiga zaman yang menekankan pendekatan teknis berdasarkan penemuan alat-alat peninggalan prasejarah.

Zaman Batu identik dengan perkakas batu yang ditinggalkan, Zaman Perunggu berupa perkakas perunggu dan Zaman Besi yang meninggalkan perkakas besi masa kini sebagai perkakas.

Dengan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pewarisan menentukan masa yang terjadi pada masa lampau, sekalipun tahun dari masa itu tidak diketahui secara pasti.

Ada juga teori lain yang menunjukkan bagaimana manusia purba hidup pada masa itu, namun teori ini diterima oleh teori CJ. Thomsen digunakan oleh sejarawan Indonesia R Soekmono, yang membagi prasejarah menjadi dua periode, yaitu Zaman Batu, yang terbagi menjadi Paleolitik, Mesolitik, dan Neolitik. Zaman Logam adalah zaman kedua, yang dibagi menjadi zaman Tembaga dan Zaman Besi.

Teori lain yang menggambarkan masa prasejarah dikemukakan oleh RP Soeroso pada tahun 1970. Ia mengatakan bahwa zaman prasejarah dibagi menurut pendekatan sosial ekonomi, yaitu sebagai berikut:

  • Usia berburu dan mencari makan
  • Umur pertanian
  • Usia perundagian (keterampilan teknis)

Meski setiap zaman memiliki ciri dan ciri khas tersendiri, bukan berarti seiring dengan perubahan zaman karakter-karakter dari zaman sebelumnya hilang sama sekali.

Misalnya, pada masa bercocok tanam, masyarakat tidak meninggalkan tradisi berburu dan meramu.

Terkadang orang masih mencari makanan tambahan. Nampaknya model pendekatan sosio-ekonomi ini sekarang digunakan untuk melakukan periodisasi prasejarah di Indonesia.

Kehidupan Prasejarah di Indonesia

Meski pada saat itu tidak memungkinkan kehidupan manusia secara modern, namun masih primitif.

Saat itu, manusia masih menggunakan hal-hal sederhana dari alam untuk membantu kehidupannya.

Hal ini erat kaitannya dengan keberadaan ruh yang dimiliki manusia itu sendiri. Berdasarkan teori sebelumnya, terdapat pembagian yang berbeda pada periode yang berbeda, berdasarkan peninggalan yang ada, zaman prasejarah dibagi menjadi periode berikut:

  • Zaman Batu, dibagi menjadi Paleolitik, Mesozoikum, Neolitik.
  • Zaman Logam di Indonesia terbagi menjadi Zaman Tembaga, Zaman Perunggu, dan Zaman Besi.

Pada Zaman Batu, masyarakat pada masa itu tentu menggunakan batu sebagai alat utama dalam kehidupan sehari-harinya, baik alat untuk memasak, untuk berburu maupun untuk mengatasi rintangan yang ada di alam pada masa itu.

Pada zaman logam juga sama, namun yang membedakan penemuan logam, baik itu besi, perunggu atau tembaga, yang mereka gunakan sebagai alat untuk mempraktekkan kehidupan sehari-hari.

Berikut adalah penjelasan di setiap era

1. Zaman Batu Tua (Paleolitik)

Zaman batu ini merupakan zaman batu pertama kehidupan prasejarah, di mana alat-alat batu masih dibangun untuk pelestarian kehidupan di sekitar manusia. Era ini berlangsung sekitar 600.000 tahun atau pada akhir Pleistosen.

Setelah beberapa waktu, kehidupan di era ini masih mudah. Orang hidup berkelompok (10-15 orang) dan tahu bahwa api terbatas untuk senjata bertahan hidup dan ketakutan akan predator.

Zaman ini disebut sebagai konsep hidup nomaden atau nomaden, tergantung di mana sumber atau sumber makanan itu berada, sehingga cara hidup pada saat itu hanya berburu dan mengumpulkan makanan (mengumpulkan makanan).

Kehidupan pada zaman ini tidak memiliki tempat berteduh, masyarakat tinggal di gua-gua atau tempat berteduh lainnya yang aman dari gangguan alam atau binatang buas.

Baca lebih lanjut tentang Zaman Paleolitik

2. Zaman Batu Tengah (Mesolitikum)

Mesolitik adalah Zaman Batu Tengah yang menandai peralihan dari Paleolitik ke Neolitik. Pada zaman sekarang alat untuk menunjang kehidupan manusia masih sulit, namun telah dilakukan upaya untuk menyempurnakan alat tersebut.

Pada masa ini kehidupan mulai berkembang, masyarakat mengenal sistem komunitas dan tidak lagi menjadi bagian dari suatu kelompok.

Di mana mereka tinggal, mereka menetap di rumah panggung sederhana atau tinggal di gua.

Masyarakat juga sudah mengetahui cara bercocok tanam dan membagi tugas, misalnya laki-laki berburu dan perempuan memasak.

Apalagi saat ini masyarakat sudah mengenal kesenian seperti musik dan beberapa peninggalan zaman Mesozoikum seperti lukisan dinding gua dan lain sebagainya.

3. Zaman Batu Muda (Neolitik)

Saat ini, kehidupan prasejarah berkembang pesat, dan orang-orang merevolusi kehidupan, misalnya, mereka tidak lagi bergantung pada perburuan dan mulai mengembangkan metode pertanian, peternakan, dan sejenisnya.

Kehidupan pada masa itu juga mulai menghilang dengan budaya nomaden yang digantikan dengan tempat tinggal tetap di satu tempat.

Peralatan yang mereka gunakan juga lebih baik, mengingat sudah canggih dan disertai alat lain seperti keramik atau kain tenun.

Gaya hidup sedentary yang mereka jalani dan yang menghasilkan budaya yang lebih maju karena mereka memiliki waktu luang untuk memikirkan kehidupan mereka.

Baca Lebih Lanjut Zaman Neolitikum

4. Zaman Batu Megalitik

Zaman ini merupakan perkembangan dari Zaman Batu yang dikaitkan dengan kehidupan ritual keagamaan. Hal ini bertepatan dengan zaman Neolitik, di mana tidak hanya perkakas yang dibuat, tetapi juga upacara keagamaan atau kepercayaan masyarakat pada zaman itu.

Kehidupan pada zaman megalitik memunculkan alat-alat upacara sebagai berikut:

  1. Menhirmonumen batu besar yang digunakan untuk menyembah roh leluhur.
  2. Dolmen, meja batu dengan kaki batu menhir. Alat ini dibuat untuk tempat sesaji atau untuk dijadikan alat kubur atau peti jenazah karena di dalamnya terdapat jenazah atau kuburan.
  3. Peti matidisusun dalam bentuk batu seperti peti mati untuk penguburan.
  4. Sarkofaguspeti mati batu (monolit) dikatakan memiliki kekuatan.
  5. Waruga adalah kotak batu yang berbentuk kubus atau bulat.
  6. Langkah piramida, bangunan berbentuk piramid atau piramid yang digunakan sebagai tempat sesaji. Punden adalah cikal bakal sebuah candi.

Jenis-jenis manusia purba di Indonesia

Era evolusi dengan kehidupan di dalamnya, jika ada kehidupan, ada juga penduduk atau orang yang hidup pada saat itu.

Pada zaman prasejarah di Indonesia terdapat berbagai jenis masyarakat yang hidup dan berkembang di Indonesia. Ada banyak penemuan yang dilakukan oleh para ilmuwan atau arkeolog prasejarah, di antaranya sebagai berikut:

1.Meganthropus erectus

Ini adalah jenis manusia prasejarah terbesar dan paling primitif. Ditemukan oleh Von Koenigswald pada tahun 1936 dan 1941 di Sangiran (Sragen, Jawa Tengah) berupa fosil (tulang) gigi dan bagian bawah tubuh. Orang ini hidup 1-2 juta tahun sebelum Kristus dan dia tidak memiliki budaya.

2. Pithecantropus erectus

Manusia kera yang berjalan tegak atau Pithecanthropus erectus adalah jenis manusia prasejarah yang paling umum. Eugene Dubois (penjelajah Belanda) yang menemukan dan menemukannya antara tahun 1890 dan 1891.

Hasilnya berupa tengkorak, tulang paha, gigi geraham atas dan bawah, volume otak sekitar 900 cc dan tinggi 165 cm.

Jenis Pithecantropus lainnya adalah Pithecantropus Robustus atau Pithecantropus Mojokertoensis yang ditemukan pada tahun 1939 oleh Von Koenigswald di Sangiran.

3. Gay

Manusia homo atau manusia modern (maju) adalah jenis manusia yang paling baik dan perkembangannya paling baik dibandingkan dengan dua jenis lainnya.

Penemuan manusia jenis ini berawal dari Von Rietschotten yang berhasil menemukan tengkorak dan kerangka di Tulung Agung, Jawa Timur.

Setelah diberitahu oleh Dr. Eugene Dubois menamai jenis fosil manusia ini dengan Homo Wajakensis.

Sementara itu, Ter Harr dan Openoorth yang ditemukan di Ngondong, meneliti tengkorak dan tulang betis yang kemudian diberi nama Homo Soloensis.

Sejarah Manusia purba jenis ini memiliki volume otak yang lebih besar dan juga mendukung perkembangan Neolitikum dan kemungkinan manusia cerdas (Homo sapiens) karena sudah terbiasa dengan teknik penguburan.

Orang modern dari ras Austroloid (tinggal di Australia) memiliki hubungan leluhur dengan Homo sapiens yang ditemukan.

Budaya prasejarah di Indonesia

Selain jenis manusia, kebudayaan di Indonesia juga berkembang pada zaman prasejarah, karena manusia memiliki akal untuk berpikir dan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat, seperti teknologi.

Teknologi dan budaya yang berkembang saat ini digambarkan dalam pernyataan berikut:

1. Budaya Ngandong

Pada tahun 1934 Von Koeningswald menemukan perkakas batu, kapak, dan kapak tangan.

Penemuan ini dapat ditemukan di Ngandong, Madiun, oleh karena itu disebut budaya Ngandong. Selain alat tersebut, ada juga alat serpih seperti belati dan pisau kecil.

2. Kebudayaan Pacitan

Pada tahun 1935, di Pacitan tepatnya di desa Punung ditemukan alat-alat batu dari zaman Paleolitik seperti kapak manual, kapak potong dan serpih.

Pendiri budaya ini adalah Von Koeningswald dan sifat alat manusia menjadikan spesies Pithecantropus erectus sebagai pendukung budaya ini.

3. Budaya Sampung

Penemuan di Gua Lawa dekat Sampler, Ponorogo pada tahun 1928 – 1932 memunculkan beberapa temuan prasejarah yang diprakarsai oleh Van Stein Callenfels, antara lain alat-alat tulang seperti jarum, pisau dan spatula. Selain itu, ada tulang hewan yang digunakan sebagai perhiasan atau jimat.

Demikian penjelasan tentang zaman prasejarah semoga artikel ini dapat menambah wawasan anda.

Baca juga:

website Pelajaran SD SMP SMA dan Kuliah Terlengkap

Materi pelajaran terlengkap

mata pelajaran
jadwal mata pelajaran mata pelajaran sma jurusan ipa mata pelajaran sd mata pelajaran dalam bahasa jepang mata pelajaran kurikulum merdeka mata pelajaran dalam bahasa inggris mata pelajaran sma jurusan ips mata pelajaran sma
bahasa inggris mata pelajaran
bu ani memberikan tes ujian akhir mata pelajaran ipa
tujuan pemberian mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan di sekolah adalah
dalam struktur kurikulum mata pelajaran mulok bersifat opsional. artinya mata pelajaran smp mata pelajaran ipa mata pelajaran bahasa indonesia mata pelajaran ips mata pelajaran bahasa inggris mata pelajaran sd kelas 1
data mengenai mata pelajaran favorit dikumpulkan melalui cara
soal semua mata pelajaran sd kelas 1 semester 2 mata pelajaran smk mata pelajaran kelas 1 sd mata pelajaran matematika mata pelajaran ujian sekolah sd 2022
bahasa arab mata pelajaran mata pelajaran jurusan ips mata pelajaran sd kelas 1 2021 mata pelajaran sbdp mata pelajaran kuliah mata pelajaran pkn
bahasa inggrisnya mata pelajaran mata pelajaran sma jurusan ipa kelas 10 mata pelajaran untuk span-ptkin mata pelajaran ppkn mata pelajaran ips sma mata pelajaran tik
nama nama mata pelajaran dalam bahasa inggris mata pelajaran pkn sd mata pelajaran mts mata pelajaran pjok
nama nama mata pelajaran dalam bahasa arab mata pelajaran bahasa inggrisnya mata pelajaran bahasa arab
seorang pengajar mata pelajaran akuntansi di sekolah berprofesi sebagai
nama mata pelajaran dalam bahasa jepang
hubungan bidang studi pendidikan kewarganegaraan dengan mata pelajaran lainnya
dalam struktur kurikulum mata pelajaran mulok bersifat opsional artinya mata pelajaran dalam bahasa arab
tujuan mata pelajaran seni rupa adalah agar siswa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *